Dalam peringatan harlah yang masih dalam kondisi pandemi, Kota Eks karisedenan Besuki menjadi pilihan Anggota Ansor Besuki sebagai tempat refleksi kesyukuran hari lahir NU tersebut,
Dalam peringatan harlah kali ini, Anggota Ansor Banser Besuki dikenalkan dengan para masyayikh para pejuang NU yang ada di wilayah Besuki dan Widoropayung sekaligus diajak agar terus merawat dan melestarikan tradisi NU, diantaranya membaca Tahlil, Yasin, dan Doa bersama khas Nahdliyin melengkapi rangkaian kegiatan kesyukuran Hari Lahirnya NU ke 95
Kumpul bersama mendengarkan sejarah, membaca tahlil, dan berdoa untuk bangsa yang dipimpin oleh Ketua MWC NU Besuki, Kiai Abd Jalal ini mengawali kegiatan bertajuk “Meneruskan tradisi, berdoa untuk NKRI agar dijauhkan dari segala pandemi”
Anggota PAC GP. Ansor Besuki dari beberapa Ranting seperti Ranting Demung, Ranting Widoropayung, dan Ranting Sumberejo turut hadir dalam kegiatan tersebut
Beberapa Makam penggerak NU dimasanya seKecamatan Besuki yang di ziarahi diantaranya KH. Abd Razak, KH. Masyhuri, KH. Mudzakir Alwi, Kiai Pate Alos (Pembabat tanah Besuki), KH. Ahmad Sibaweyhi Syadzly, KH. Imam Bukhori dan beberapa Kiai lainnya
Diselah-selah acara Ziarah, Hendra Fatayasin selaku Ketua PAC GP Ansor Besuki menyampaikan, "Tidak usah kemana – kemana, cukup disini saja (red: Besuki), kondisi pandemi belum selesai, Kita hormati pemerintah yang sedang memberlakukan PSBB di berbagai kota untuk mengurangi resiko penularan wabah"
"Karena negeri kita masih dalam suasana pandemi, mari kita berdoa dengan hati yang tulus dan ikhlas demi kedamaian dan keselamatan NKRI, untuk bangsa dan negara, agar semua dijauhkan dari segala wabah dan mara bahaya” tambah Pria yang juga guru Tahfidz ini.
Usai berziarah, sahabat Ansor Besuki berkesempatan untuk berkunjung dan bersilaturahim ke kediaman KH. Muhaimin Abd Razak selaku Mustasyar MWC NU Besuki dalam kunjungan tersebut KH. Muhaimin Abd Razak selaku tuan rumah berpesan dengan mengutip nasihat dari Ayahnya Alm KH Abd Razak “Hidup adalah perjuangan, untuk itu dari pada mati diranjang lebih baik mati melakukan perjuangan. Lebih-lebih perjuangan mengabdi di NU”
Pewarta : Deramadhan85 n Tim
Publiser : D'Naja