K. Abd Jalal Al Kiromi selaku Kepala Madrasah mengaku bahwa tidak terfikirkan oleh dirinya bahwa perisahan akan terjadi di hari ini. "karena saya mengira adik-adik dari MA Zaha ini masih 3 minggu lagi disini."
Dalam sambutannya, pria yang juga menjabat sebagai Ketua MWC NU Besuki ini juga mengutip kalimat "bukan perpisahan yang kita tangisi, tapi pertemuan yang kita sesali"
"Dan sekarang kalimat ini sudah terbukti, Perpisahan itu tidak menjadi masalah ketika kita mempunyai ikatan hati dan batin yang selalu terhubung. Kalau hati sudah menyatu, maka jarak tempuh, ruang, dan waktu tidak akan pernah menjadi masalah karena menyatunya hati."
Lebih lanjut, Kyai Jalal merasa terharu dengan adanya Amal Bakti Santri (ABS) MA Zaha di lingkungan Ponpes Miftahul Ulum Besuki.
"Ikatan ini kini menjadi semakin kuat, terlebih keluarga PP. Miftahul Ulum dengan PP. Zainul Hasan Genggong sudah menjadi besan (keluarga). Bisa jadi, ikatan keluarga ini terjadi juga karena keberkahan dari adik-adik santri MA Zaha yang mengabdi disini. Ini merupakan momentum yang luar biasa, tidak pernah terfikirkan sebelumnya."
"Agar hubungan ini berkesinambungan, saya berharap di tahun-tahun selanjutnya MA Zaha juga berkenan kembali menugaskan santri-santrinya untuk mengabdi disini. Hampir tidak ada kata yang bisa saya ucapkan, walaupun banyak sekali yang ingin saya sampaikan, tapi ketika harus berpisah, maka cukup hanya menyaksikan air mata saja. Semoga kegiatan ABS ini menambah erat hubungan tali asih yang kuat antara MTs Miftahul Ulum dan MA Zainul Hasan 1 Genggong, sampaikan salam saya kepada Nun Ahsan Maliki selaku kepala MA Zaha." Tutup pria yang juga praktisi hipnoterapi ini.
Berbeda dengan Kyai Jalal, Ustaz Moh Shofi, salah satu anggota keluarga PP Miftahul Ulum menyatakan bahwa perpisahan ini bukanlah perpisahan yang sejati.
"Tidak ada istilah perpisahan disini, sebab perpisahan perpisahan ini bukanlah perpisahan kepergian dari seseorang, perpisahan ini bukanlah perpisahan yang ditinggal orang terkasih, perpisahan ini bukan juga karena disebabkan kematian, sebab hakikat perpisahan yang sesungguhnya adalah ketika di akhirat nanti, di hadapan Allah satu diantara kita ada yang disurga ada pula yang dineraka. Inilah perpisahan yang sesungguhnya, untuk itu kita berharap, semoga kita tidak hanya dipertemukan disini melainkan juga dipertemukan di surgaNya nanti, Aamin."
Perwakilan kelompok ABS, Kelvina Berlian Noer Riza, menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga. "karena sejak awal kami selalu diberlakukan dengan baik dan ramah, kami juga memohon maaf jika mungkin ada kesalahan kami baik dari ucapan maupun tingkah laku, baik yang sengaja maupun yg tidak disengaja yang kami lakukan selama kami mengabdi disini, kami mohon keikhlasannya untuk memaafkan kami. pungkas santriwati berlesung pipit manis ini.
Pewarta : dhan85
Publiser : D'Naja