Sebelum menyampaikan sambutannya, Ketum yang didampingi Wakil Ketum, Sekjend dan Bendahara, perwakilan PWNU Jawa Timur. Tampak suasana hangat yang dihadiri pula beberapa perwakilan PCNU yakni Pengurus Cabang Probolinggo, Kraksaan, Situbondo, dan PCNU Bondowoso.
Dalam sambutannya Gus Yahya, menyitir kembali tafsir ayat 19 surah Taha yang menjadi isyarah berdirinya NU, yang kala itu Allah Yarham KHR. As'ad Syamsul Arifin mendapatkan amanah dari gurunya Syaikhona Kholil Bangkalan untuk disampaikan kepada Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy'ari Jombang.
Penggalan ayat tersebut, bahwa makna tongkat itu selain sebagai sandaran, pedoman dan pegangan dalam berorganisasi, juga sebagai pengembalaan atau pelayanan prima kepada ummat khususnya warga nahdliyin. Karena itu sebagai pengurus harus benar-benar menjadi pelayan ummat yang profesional.
Ketum juga menegaskan, bagaimana Abad ke 2 NU sebagai manzilah atau tahapan-tahapan berikutagenda NU, khususnya program konsolidasi struktur organisasi.
Diantara program yang sudah dicanangkan PBNU sekarang, adalah program keluarga maslahah. 'Kita sudah bentuk Satgas yang ketuanya, KH. Amin Said Khusni yang dalam waktu dekat ini kami tugaskan untuk segera membentuk Satgas pada level yang paling bawah yakni di tingkat Ranting NU dalam skala nasional. Jawa Timur saja ada 8 ribu desa, belum Ranting yang melakukan pemekaran, dimana yang akan membentuk nanti adalah Instruktur Satgas dari PBNU.
"Maka program ini akan diadakan ditiap2 desa. Program ini cara kerja baru, tinggal menunggu instruksi dari PBNU, Instruktur langsung dari PBNU.
Clossing Statment Ketum, Hanya dengan cara kerja sistematis dan profesional seperti ini NU kan berdihdaya dan akan menjadi Imarah